Kamis, 24 Maret 2011

SEJARAH LAZIO

SEJARAH SS LAZIO 1900 - 2010 :

Didirikan oleh Luigi Bigarelli dan delapan sahabatnya pada 9 Januari 1900
Societa Podistica Lazio nama pertamakali awal berdirinya klub ini,merupakan perkumpulan
beberapa cabang olahraga termasuk sepakbola.

Lazio merupakan sebuah nama wilayah yang didalamnya mencakup kota Roma sedangkan
warna kebesaran Lazio yaitu biru langit dan putih terinspirasi dari warna bendera Yunani.
Dua tahun setelah berdiri Lazio melepas cabang olahraga lainnya setelah Bruno Seghettini,
staff Racing Club Paris mengenalkan sepakbola.Tahun 1907 merupakan tahun pertama
Lazio mengikuti kompetisi secara resmi.


1912-1913
Untuk pertamakalinya Lazio yang diarsiteki Baccani meraih juara dalam Girone Laziale
dan berhak lolos kualifikasi ke kompetisi nasional untuk memperebutkan Scudetto.
Namun,langkah Lazio terhenti ditangan Pro Vercelli.


1913-1914
Pelatih Baccani kembali membawa Lazio lolos ke final kompetisi yang menjadi cikal bakal
Serie A tapi Lazio harus puas kembali menjadi finalis setelah kalah oleh Casale di final
dengan agregat 9-1.


Tapi malang bagi Lazio karena setelah itu di musim musim berikutnya lazio tenggelam.


1922-1923
Lazio yang masih dilatih Baccani lolos lagi ketingkat nasional tapi hasilnya tidak lebih baik
dari final sebelumnya dan kini giliran Genoa yang memupus harapan Lazio meraih Scudetto
yang kalah agregat 6-1.


1936-1937
Sempat mencapai prestasi tertinggi sejak Seri A digulirkan setelah menjadi Runner Up
dibawah sang juara,Bologna.Bintang Lazio kali ini Silvio Piola yang menjadikan dia sebagai
top scorer musim ini dengan 21 gol,pada musim ini Lazio dilatih Viola.


Tahun tahun berikutnya ambisi Lazio meraih Scudetto selalu pupus.


1942-1943
Silvio Piola kembali menjadi pencetak gol terbanyak Serie A dengan 21 gol tapi Lazio yang
ditukangi pelatih Popovic ini tak bisa meraih juara.


1949-1950 dan 1950-1951dibawah pelatih Sperone,
1951-1952 diarsiteki oleh Bigogno dan 1956-1957 Lazio dilatih oleh Carver
Lazio hanya bisa menempati posisi Keempat.


1957-1958
Diakhir musim kompetisi Serie A ,Lazio hanya bisa mencapai posisi ke 12.Satu gol dari Prini
di final saat melawan Fiorentina sudah cukup untuk mengantar Lovati (C) dan kawan kawan
untuk pertamakalinya menjuarai Piala Coppa Italia.Lazio saat itu dibesut oleh pelatih
Bernardini.


1960-1961
Lazio yang diarsiteki Flamini terkena degradasi ke Serie B,

1963-1964
Pelatih Lorenzo berhasil membawa Lazio promosi ke Serie A,

1967-1968
Degradasi lagi ke Serie B,

1969-1970
Kembali promosi ke Serie A,

1970-1971
Hanya bertahan semusim d Serie A dan kembali degradasi.


1972-1973
Lazio yang dilatih Maestrelli langsung menggebrak di musim ini sehingga begitu kompetisi
berakhir bisa finish di urutan kedua dibawah peraih scudetto,Juventus.


1973-1974
Untuk pertamakalinya sejak berdirinya biancoceleste pelatih Maestrelli berhasil meraih
Scudetto dengan andil sang bintang Giorgio Chinaglia sekaligus sebagai pencetak gol
terbanyak musim ini dengan raihan 24 golnya.Karena ulah Laziale yang menyerbu lapangan
ketika Lazio berlaga di piala UEFA musim ini saat melawan klub asal inggris,Ipswich Town.
Lazio mendapat hukuman tidak boleh mengikuti Piala Champions Eropa musim 1974-1975.


1978-1979
Bintang Lazio musim ini adalah Bruno Giordano yang menjadi Capocanonieri Seri A dengan
torehan 19 gol.


1979-1980
Performa Lazio memprihatinkan sehingga harus rela musim berikutnya berlaga di Seri B alias
terjerat degradasi.


1982-1983
Lazio berhasil promosi ke Serie A

1983-1984
Hanya bertahan semusim di Serie A langsung degradasi lagi.


1986-1987
Masa terkelam dalam sejarah Lazio diakhir musim kompetisi Serie B hanya menempati
peringkat ke 16 sehingga harus mengikuti partai flay off untuk bisa bertahan di Serie B atau
jika kalah harus rela berlaga di Serie C1,beruntung Lazio menang 1-0 di play off lawan
Campobaso,sebuah klub semi pro.


1988-1989
Pelatih Materazzi membawa Lazio finish diurutan 10.

1989-1990
Lazio meraih posisi kesembilan yang dipersembahkan oleh pelatih Materazzi.

1990-1991
Dimusim pertamanya menangani Lazio yang masih dimiliki oleh Gianmarco Calleri,Dino Zoff
hanya bisa membawa Lazio meraih peringkat 11.

1991-1992
Musim keduanya menangani Lazio hanya mencapai urutan 10.


Prestasi Lazio dari tahun 1900 sampai tahun 1992 :
Piala Coppa Italia 1957-1958 dan Scudetto 1973-1974


SERGIO CRAGNOTTI ( Presiden Lazio 1992-2002 )

Cragnotti mengambil alih Lazio pada hari Jumat 21 Februari 1992 dari tangan Presiden
sebelumnya,Gianmarco Calleri.Melalui Cirio,sebuah kelompok usaha yang bergerak
di bidang makanan.Sehingga menempatkan Cragnotti sebagai pemegang saham mayoritas
Lazio dengan 51 persen dan membangun biancoceleste menjadi sebuah klub yang disegani
di Serie A.


1992-1993
Pendekatan Cragnotti langsung membuahkan hasil pada musim ini Lazio yang masih ditangani
pelatih Dino Zoff menduduki posisi Kelima klasemen akhir Serie A.
Serta menempatkan Giuseppe Signori sebagai top scorer dengan 24 gol.

Sejak itu Biancoceleste tak pernah keluar dari kelompok lima besar:

1993-1994
Dino Zoff berhasil menempatkan Lazio diposisi Keempat dan musim ini juga G.Signori untuk
keduaPelatihkalinya berturut-turut menjadi pencetak gol terbanyak Serie A dengan 23 gol.


1994-1995
Pada musim kompetisi ini Lazio yang ditanganani pelatih asal Ceko,Zdenek Zeman menempati
posisi Runner Up dibawah sang juara,Juventus.


1995-1996
Zdenek Zeman harus puas dengan hanya membawa Lazio duduk diperingkat ketiga dan
G.Signori menjadi Capocanonnieri (24 gol ) untuk ketiga kalinya dalam Empat musim terakkir
Lega Calcio Serie A.


1996-1997
Posisi Keempat klasemen diraih Lazio pada musim kompetisi ini,hasil ini berakibat Zdenek Zeman dilengserkan dan posisinya digantikan oleh pelatih asal Swedia yang sebelumnya menangani
Sampdoria,Sven Goran Eriksson.


1998-1999
Lazio harus puas menempati posisi Runner Up setelah dipekan terakhir disalip Milan yang
menjadi Scudetto. Namun,kekecewaan tim asuhan Eriksson karena gagal merebut juara
pada tahun ini sedikit terobati dengan berhasilnya Lazio menjuarai Piala Winners edisi terakhir
dengan mengalahkan wakil Spanyol,Real Mallorca 2-1. *)

1999
Eriksson berhasil membawa Lazio menjuarai Piala Super Eropa dengan menundukan juara
Piala Champions asal Inggris,Manchester United 1-0.Gol semata wayang Lazio dicetak
Striker asal Cile,Marcelo Salas.


1999-2000
Eriksson akhirnya berhasil menjadikan Lazio sebagai peraih Scudetto dipekan terakhir kompetisi
dan dilengkapi dengan menjuarai Piala Coppa Italia dan Piala Super coppa dengan menundukan
Inter Milan.


2000-2001
Pelatih Dino Zoff pelatih pengganti Eriksson yang mundur setelah meraih hasil buruk diawal2
kompetisi,gagal mempertahankan gelar yang diraih Lazio musim lalu dan hanya finish diurutan
tiga tapi Strikernya,Hernan Crespo berhasil mengukuhkan diri sebagai pencetak gol terbanyak
dengan 26 golnya.


2002-2003
Dikala krisis keuangan parah menimpa Lazio pada musim ini,yang memaksa Cragnotti
mengundurkan diri,Lazio yang dilatih mantan bintangnya yaitu Roberto Mancini masih bisa
menempati posisi Keempat.


KECUALI :

1997-1998
Di musim pertamanya menangani Lazio Sven Goran Eriksson hanya bisa menempatkan
Biancoceleste diposisi ketujuh pada akhir kompetisi tapi berhasil meraih Piala Coppa
setelah mengandaskan Milan pada 29 April 1998 dan Piala Super Coppa Italia serta finalis
Piala UEFA setelah dibekuk Inter Milan di final.


2001-2002
Lazio meraih hasil buruk diawal kompetisi dan gagal lolos kualifikasi Liga Champions sehingga
Dino Zoff harus rela digantikan oleh Alberto Zaccheroni tapi hasilnya hanya posisi Keenam
diakhir kompetisi.

Jumat 13 Desember 2002 itulah terakhir kiprah Sergio Cragnotti dan keluarganya
bersama Lazio,dihadiri semua pemegang saham Sergio Cragnotti mengundurkan diri.

Prestasi Lazio semasa Presiden Cragnotti :

Semua gelar dipersembahkan oleh Pelatih Sven Goran Eriksson,
Piala Coppa Italia 1997-1998 dan 1999-2000
Piala Super Coppa Italia 1998 dan 2000
Juara Winners Cup 1998-1999
Piala Super Eropa 1999
Scudetto 1999-2000



UGO LONGO ( Presiden Lazio 2003 )

Setelah Sergio Cragnotti mengundurkan diri Lazio dikendalikan oleh Ugo Longo pengacara
klub sebagai Presiden yang baru dan mengangkat direktur umum AC Parma Luca Baraldi
sebagai administrator club.
Ugo Longo meninggal karena sakit pada tanggal 16 maret 2009 dalam usia 68 tahun.


2003 -2004
Lazio dibawah asuhan Roberto Mancini berhasil menempati urutan Keenam diakhir kompetisi
dan menjuarai Piala Coppa Italia serta Finalis Piala Super Coppa setelah dijungkalkan Milan 3-0.

Prestasi :
Juara Piala Coppa Italia 2003-2004


CLAUDIO LOTITO ( Presiden Lazio 2004- sekarang)

Setelah melewati tarik ulur selama kurang lebih setahun dan hampir hampir saja dinyatakan
bangkrut,Lazio akhirnya mendapatkan orang yang menjadi penyelamat biduk yang hampir saja tenggelam.
Dia adalah Claudio Lotito yang memiliki bisnis usaha :Cleaning (Snam & Linda),Catering
(Bonadea),Real Estate ( Imobiliare Appia & Imobiliare 3),Jasa pengamanan rahasia
(Roman Union Security),serta Layanan perbaikan boiler gas ( Gasoltermika ).

Banyak orang menyebutnya " gila " karena mau mengeluarkan dana yang tidak sedikit demi menyelamatkan Lazio yang hutangnya mencapai 200 juta pounds.
Lotito rela menggelontorkan dana 21 juta uero sehingga berhak atas 32 persen kepemilikan
Biancoceleste,membuatnya tampil sebagai pemegang saham mayoritas menggeser Capitalia.

Untuk menstabilkan keuangan klub Lotito menerapkan kebijakan uang sangat ketat bahkan
bisa disebut presiden paling pelit di Italia.


2004-2005
Musim pertama Lazio ditangan Presiden baru,Lotito.Finish diurutan ke 10.


2005-2006
Sebelum skandal Calciopoli mencuat kepermukaan perolehan Lazio musim ini cukup
menggembirakan hingga akhir musim menduduki urutan Enam sehingga berhak mengikuti
kualifikasi Piala UEFA. Namun,kesempatan itu sirna karena Lazio mendapat pemotongan poin
sehingga posisinya turun keposisi 13.


2006-2007
Lazio harus mengawali musim ini dengan minus 7 poin lantaran terlibat Moggiopoli tapi biancoceleste sukses menempati peringkat ketiga diakhir kompetisi.


2007-2008
Performa Lazio musim ini hancur hancuran dengan hanya ada diperingkat ke 12 Serie A.
Sebuah hasil yang mengecewakan terutama setelah sukses menempati peringkat ketiga pada
musim sebelumnya.


2008-2009
Lazio hanya bisa finish diurutan ke 10 tapi berhasil meraih gelar Piala Coppa Italia 2009 dengan menundukan Sampdoria dan Piala Super Coppa setelah mengalahkan peraih Scudetto musim ini
Inter Milan 2-1.


2009-2010
Tampil apik di dua pekan pertama tapi sampai libur Januari ini Lazio masih belum bisa beranjak
dari papan bawah dan tersisih di di Ueropa League,pergantian pelatih dari ballardini ke reja
berdampak positif buat lazio yang akhirnya selamat dari jeratan degradasi dan finish di urutan
12 klasemen akhir seri A.


Prestasi sampai 2009 dibawah Presiden Claudio Lotito :
Piala Coppa Italia 2008-2009 ( Pelatih Delio Rossi)
Piala Super Coppa Italia 2009 (Pelatih Davide Balardini )

(SUMBER: BIG FAMILY OF LAZIO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar